B A B I
P E N D A H U L U A N
Semua bentuk usaha atau bisnis baik yang berskala besar maupun kecil pasti
membutuhkan perlindungan. Dengan adanya perlindungan, perkantoran diharapkan
dapat menghasilkan produk yang baik, efisien dan menguntungkan tanpa adanya
gangguan dari pihak manapun yang akan merugikan perkantoran itu sendiri.
Bentuk gangguan dalam perkantoran tidak saja terletak pada human errornya,
tetapi juga dimungkinkan oleh faktor lain yang bersifat tekhnis maupun non
tekhnis, seperti kecelakaan yang dapat mengakibatkan kebakaran serta adanya
bencana alam. Kebakaran dapat terjadi karena adanya kesalahan prosedur tekhnis
dan operasional mekanik.
Dengan demikian sistem pengamanan dan keamanan yang ada pada suatu perkantoran,
dalam hal ini Satpam, tidak saja bertugas untuk menangani masalah kriminalitas,
pencurian, perampokan, dan hal – hal lainnya, tetapi juga untuk melakukan langkah
– langkah Satpam itu sendiri. Misalnya cara memilih kunci yang kuat di pintu
depan, mengamankan jendela dari perampok atau pencongkel, menyediakan alat
pemadam kebakaran di tempat – tempat yang berfungsi untuk menyimpan barang –
barang yang mudah terbakar dan menyediakan obat – obatan di kotak P3K yang
aman.
Dalam perkembangan perkantoran atau adanya kebutuhan akan perlindungan terhadap
perkantoran, peranan Satpam tidak terbatas pada pengamanan fisik saja.
Pengamanan fisik di sini diartikan sebagai segala usaha atau kegiatan untuk
mencegah atau mengatasi timbulnya ancaman dan gangguan keamanan atau ketertiban
di lingkungan perkantoran melalui kegiatan pengaturan dan penjagaan. Peranan
Satpam juga dapat mengatasi masalah yang ada di area Satpam itu sendiri, yang
tentunya berkaitan dengan kebutuhan perusahaan, seperti mencegah timbulnya
bencana kebakaran, perlindungan atas keselamatan kerja, kriminalitas,
perampokan, penggelapan uang perkantoran, pertolongan pertama pada kecelakaan (
P3K ), upaya mengatasi bencana, sistem alarm, masalah komunikasi, dan hal – hal
lainnya. Dengan demikian peranan Satpam akan menjadi lebih kompleks dan efisien
terhadap kelangsungan hidup perkantoran.
Selama ini, kebutuhan dasar akan adanya Satpam telah ditetapkan sejak berdirinya
perkantoran. Namun langkah – langkah Satpam hanya dilakukan seadanya, tidak
secara sadar melalui perencanaan yang lebih matang. Tugas Satpam hanyalah
mengamankan dan menjaga lingkungan atau area kerjanya. Penerapan akan adanya
Satpam atau tenaga keamanan yang ditunjang oleh keberadaan Polisi yang berhasil
menjalankan tugasnya dengan baik akan menjamin pengusaha untuk terus bertahan
menjalankan bisnis perkantorannya.
Keberhasilan dalam masalah Satpam, tidak saja karena adanya pengawasan yang
ketat dan terus menerus atas daerah kerja dan aktifitas para karyawannya,
melainkan juga karena faktor lain yang menunjang aktifitas karyawan yang
membuat mereka tidak merasa sedang diawasi. Dalam hal ini Satpam didukung oleh
pendekatan yang baik dan personal dari pengusaha kepada karyawannya sehingga
memungkinkan karyawannya bekerja dalam lingkungan yang saling mempercayai dan
dengan moral yang tinggi, ini merupakan faktor yang penting dan amat vital bagi
efisiensi perkantoran.
Permintaan atau kebutuhan karyawan atau buruh seiring dengan penambahan atau
peningkatan produksi yang terus bertambah. Hal yang tidak dapat dihindarkan
adalah munculnya buruh – buruh yang tidak jujur, terutama dalam aktifitas,
seperti pencurian keuntungan perusahaan, pencurian persediaan barang, pencurian
peralatan, pencurian produk pada akhir proses produksi. Bahkan sering juga
ditemukan karyawan atau buruh yang bertindak sebagai agen perkantoran pesaing
atau seorang yang menimbulkan adanya pertentangan internal diantara para
karyawan atau buruh yang mempengaruhi moral dan menyebarkan kekacauan yang
menyebabkan terganggunya aktifitas produksi. Mulai timbulnya gangguan baik dari
dalam maupun dari luar lingkungan perkantoran yang semakin kompleks memaksa
pengusaha untuk membentuk Satuan Pengaman dan Keamanan atau Satpam yang lebih
baik dan terarah.
Setiap perkantoran harus menentukan sendiri tingkat program Satpam yang efektif
yang dikehendakinya dan program itu sendiri harus ekonomis. Perkantoran juga
harus menentukan langkah – langkah yang sesuai dengan kegunaannya.
Otak operasi Satpam ini adalah posko Satpam, seiring perkembangan perkantoran,
Satpam mengontrol semua pintu masuk ke dalam area kantor dengan menggunakan
peralatan canggih, seperti CCTV ( Closed Circuit Television atau televisi sirkuit
tertutup ), radio komunikasi, dan kontrol pintu otomatis. Keberhasilan Satpam
efektif adalah pada sistem pencegahan yang menggunakan personil yang terampil
dan terlatih dengan sebaik – baiknya, perlengkapan atau peralatan modern yang
efektif, dan perlengkapan elektronik yang akan menunjang pelaksanaan tugas
Satpam. Selain itu seorang Satpam harus mempunyai tanggungjawab dan hubungan
saling pengertian antara personil dan pimpinan, karyawan di luar Satpam,
pekerja lepas, instansi pemerintah, badan pelayanan darurat, dan kantor pada
umumnya serta kesanggupan melaksanakan unsur ini dengan sebaik mungkin.
Tantangan akan perubahan masyarakat mengenai sikap para petugas Satpam, kesan
yang harus ditimbulkan di kalangan umum, dan hubungan dengan karyawan lainnya,
berbeda dengan sikap yang biasanya dilakukan sebagian besar oleh masyarakat
Satpam.
Atas dasar tugas harian, petugas Satpam pada masa sekarang dan yang akan datang
harus cukup lugas atau cerdas untuk berhubungan dengan orang banyak jika ingin
mendapatkan kerjasama dan respek mereka. Selain itu wewenang petugas Satpam,
yang berhubungan dengan peraturan dari perorangan atau perkantoran adalah
menjamin agar peraturan tersebut dapat ditaati dan kelancaran roda perkantoran
berjalan dengan aman dan tertib menuju tujuan berproduksi yang efisien sehingga
menghasilkan keuntungan bagi perkantoran.
Seorang petugas Satpam juga harus menyadari bahwa semua pegawai atau karyawan
berhak mendapat perlakuan yang sama dalam hal harga diri dan respek.
Dari beberapa hal tersebut di atas, permasalahan yang akan dibahas dalam
tulisan ilmiah ini adalah realisasi pelaksanaan tugas Satpam dalam memelihara
keamanan di lingkungan perkantoran.
Dengan ruang lingkup permasalahan yang menjadi hambatan dalam pelaksanaan tugas
Satpam serta pemberdayaan dalam pelaksanaan tugas Satpam tersebut di lingkungan
perkantoran.
B A B II
REALISASI PELAKSANAAN TUGAS SATPAM
DALAM MEMELIHARA KEAMANAN DI LINGKUNGAN PERKANTORAN
A. HAMBATAN – HAMBATAN YANG ADA
Kebutuhan terhadap mekanisme perlindungan secara profesional muncul pada
masa perkembangan perkantoran, dari kantor yang kecil berkembang menjadi kantor
yang besar seiring dengan majunya usaha kantor yang ada, atau pada setiap
kantor yang besar.
Bentuk – bentuk bisnis yang bersifat partikuler menyebabkan keputusan tentang
perlu tidaknya menggunakan Satpam profesional pada setiap perkantoran berbeda
antara satu dan lainnya. Pada dasarnya keputusan penting itu baru muncul saat
manajemen perkantoran mulai menemukan adanya kehilangan atau kecelakaan yang merugikan
perkantoran. Akhirnya, timbulnya pertimbangan akan perlunya mengeliminir atau
meniadakan atau paling tidak meminimumkan kerugian seperti itu.
Mengingat masalah yang sering terjadi di dalam perkantoran, kebutuhan pada
program Satpam merupakan hal yang pasti dan jelas. Dengan jumlah karyawan
sekitar 200 orang, program pelatihan Satpam secara individu sangatlah tidak
efektif, bahkan dalam hal keuangan dapat menambah beban perkantoran, dimana
apabila sistim pelatihan tersebut tidak dilakukan akan menimbulkan adanya
kurang disiplin dan mental yang kurang sesuai dengan jiwa serta etika pengaman
atau Satpam, dimana mereka tidak memahami akan tugasnya.
Masih banyaknya beberapa pihak perkantoran yang menggunakan Satpam hanya secara
fisikal saja, tanpa adanya ditunjang dengan peralatan yang memadai seperti
tongkat borgol, televisi digital untuk memonitor lokasi yang dijaga, radio
otomatis ( HT ), dan kontrol pintu otomatis serta lain sebagainya.
Bila hal – hal tersebut di atas berjalan terus tanpa adanya pemberian perhatian
secara kompleks khususnya dari pihak pimpinan perkantoran, peran dan fungsi
Satpam ini secara tidak langsung akan berubah ke arah timbulnya kriminalitas
yang tidak dapat dibendung lagi, yang tidak menutup kemungkinan seperti contoh
yang telah terjadi dimana justru Satpam tersebut menjadi otak pencurian dan
perampokan di perkantoran tersebut.
B. PEMBERDAYAAN PERANAN SATPAM DI LINGKUNGAN PERKANTORAN
Wewenang seorang Satpam dibatasi oleh perkantorannya dan dapat dikatakan
hanya merupakan pandangan filosofi. Ia ditugaskan untuk mengawasi agar
peraturan dan ketentuan perkantoran dapat dijalankan selama sesuai dengan
peraturan dan Undang – undang yang berlaku hingga peraturan keselamatan dan
prosedur itu dapat dipertanggungjawabkan.
Sementara itu, di lingkungan perkantoran, petugas Satpam boleh dipersenjatai,
memakai pakaian seragam, memberi instruksi yang harus dipatuhi, dan menerima
tanggungjawab atas benda dan nyawa dengan pembatasan dari perkantoran, sesuai
dengan peraturan dan perundang – undangan yang berlaku.
Secara umum Satpam berhak mengontrol, memimpin, menetapkan dan bertindak
sebagai hakim dalam memutuskan atau menyelesaikan perselisihan atau persoalan.
Dalam buku pedoman pelakssanaan tugas Satuan Pengaman atau Satpam dijelaskan
tentang tugas pokok, fungsi, peranan dan kegiatan Satpam.
Tugas pokok seorang Satpam adalah menyelenggarakan keamanan dan ketertiban di
lingkungan atau kawasan kerja, khususnya pengamanan fisik ( physical security
).
Fungsi seorang Satpam adalah melindungi dan mengamankan lingkungan atau kawasan
kerja dari setiap gangguan keamanan dan ketertiban serta pelanggaran lainnya
atau peraturan kerja perkantoran.
Dalam melaksanakan tugasnya , Satpam berperan sebagai unsur dalam membantu
pimpinan instansi atau proyek atau badan usaha ataupun perkantoran tempat ia
bertugas di bidang keamanan dan ketertiban lingkungan atau area kerjanya.
Selain itu Satpam juga dapat dikatakan sebagai pembantu Polri dalam pembinaan
keamanan dan ketertiban, terutama di bidang penegakan hukum dan “ Security
Mindedness “ dalam lingkungan area kerja.
Kegiatan Satpam disesuaikan dengan keadaan dan lingkungan serta kebutuhan
masing – masing perkantoran sebagai penjabaran dan fungsi Satpam. Oleh karena
itu dalam melakssanakan tugasnya, Satpam melakukan kegiatan – kegiatan yang
pada pokoknya adalah sebagai berikut :
a. Mengadakan pengaturan dengan maksud menegakkan tata tertib yang berlaku di
lingkungan kerjanya, khususnya yang menyangkut keamanan dan ketertiban atau
tugas – tugas lain yang diberikan oleh pimpinan perkantoran yang bersangkutan
seperti :
- Pengaturan tanda pengenal pegawai atau karyawan.
- Pengaturan penerimaan tamu.
- Pengaturan parkir kendaraan.
b. Melaksanakan penjagaan dengan maksud mengawasi masuk dan keluarnya orang
atau barang dan mengawasi keadaan – keadaan atau hal – hal yang mencurigakan di
area tempat tugasnya.
c. Melakukan perondaan di sekitar area kerja menurut rute dan waktu tertentu
untuk meneliti dan memeriksa segala sesuatu yang tidak wajar atau mencurigakan
atau tidak pada tempatnya yang dapat atau diperkirakan menimbulkan ancaman dan
gangguan, mengatur kelancaran lalu lintas di luar kompleks atau sekitar
lingkungan kerjanya.
d. Mengadakan pengawalan uang atau barang jika diperlukan dan disesuaikan
dengan kebutuhan perkantoran yang bersangkutan.
e. Mengambil langkah – langkah dan tindakan sementara jika terjadi suatu tindak
pidana, antara lain seperti :
- Mengamankan tempat kejadian perkara.
- Menangkap atau memborgol pelakunya ( hanya jika tertangkap tangan ).
- Menolong korban.
- Melaporkan dan meminta bantuan Polri.
- Selanjutnya memberikan bantuan serta menyerahkan penyelesaiannya kepada Polri
terdekat.
f. Memberikan tanda bahaya atau keadaan darurat melalui alat – alat alarm dan
kode atau isyarat tertentu jika terjadi kebakaran, bencana alam atau kejadian –
kejadian yang dapat membahayakan jiwa, badan dan harta benda, serta orang
banyak di sekitar area kerjanya, memberikan pertolongan dan bantuan
penyelamatan.
Pada waktu melaksanakan tugas, seorang Satpam harus memperlihatkan penampilan
yang mencerminkan diri sebagai seorang Satpam, selain berseragam Satpam yang
dipakainya. Penampilan tersebut akan mempengaruhi kinerjanya sehingga orang
lain akan melihat bahwa Satpam tersebut dapat memperlihatkan performanya.
Penampilan yang harus diperhatikan sebagai seorang Satpam adalah sebagai
berikut :
a. Sikap, etika, dan perilaku anggota Satpam, yang meliputi :
- Memelihara kebersihan badan, seperti rambut dan kumis yang harus dicukur
rapi, cambang dan jenggot yang sebaiknya dicukur habis dan bersih, pakaian yang
rapi dan bersih, yang sesuai ketentuan seragam Satpam.
- Ulet, tabah, sabar, dan percaya diri dalam mengemban tugas.
- Menaati peraturan – peraturan negara dan menghormati norma – norma yang
berlaku di dalam lingkungan atau area kerja serta masyarakat.
- Memegang teguh rahasia yang dipercayakan kepadanya.
- Bertindak tegas, jujur, berani dan adil bijaksana.
- Cepat tanggap dalam memberikan perlindungan dan pengamanan pada masyarakat
lingkungan kerjanya.
b. Perlengkapan perorangan anggota Satpam meliputi :
- Kartu tanda anggota Satpam.
- Kartu tanda penduduk.
- Surat keterangan lainnya, seperti SIM, surat keterangan pemegang
borgol dan senjata dan lain sebagainya.
- Buku saku.
- Pensil dan pulpen.
- Peluit atau sempritan.
- Perlengkapan lain, sesuai dengan tugas dan kepentingan.
c. Tata cara menerima tamu
- Berpakaian rapi sesuai ketentuan yang berlaku.
- Sapalah tamu yang datang dengan ramah dan sopan, berdiri dan sambutlah tamu
tersebut.
- Persilahkan tamu untuk duduk di kursi, di ruang tamu atau di tempat yang
telah disediakan.
- Hindarkan sikap atau kesan bahwa petugas lebih penting daripada tamu.
- Perlakukan sama seperti tamu. Jangan membedakan tamu, tetapi perhatikan usia
mereka, utamakan wanita dan anak – anak.
- Berikan bantuan pengarahan dan petunjuk sesuai keperluan tamu dengan
memperhatikan ketentuan yang berlaku di lingkungan kerja.
- Selama menerima tamu, hindarkanlah kata – kata dan sikap yang kurang simpati.
- Setelah selesai, ucapkan terima kasih, dan antarkan tamu sampai ke pintu.
d. Cara menerima dan mengirim berita melalui telepon
- Segera angkat begitu telepon berdering, jangan biarkan telepon berdering
berulang – ulang.
- Berikan salam, sebutkan nama petugas Satpam dan nama perkantoran, seperti “
Selamat pagi atau siang atau malam, Satpam PT Garuda, dengan Joko, dengan siapa
saya berbicara … dan sebagainya .“
- Suara hendaknya jelas dan berwibawa sehingga mudah didengar. Hindari kata –
kata dan cara yang kurang sopan.
- Berikan jawaban yang baik dan apabila tidak menguasai materi, berikan
penjelasan yang bijaksana.
- Tutup pembicaraan telepon dengan ucapan terima kasih dan selamat pagi atau
siang dan seterusnya.
Prosedur penyelidikan merupakan langkah yang paling penting, terutama dalam
penanganan kasus pencurian dibandingkan dengan kasus kriminal lainnya, dan
sesuai dengan banyaknya pengetahuan tentang suatu perkantoran yang dianggap
rahasia dan perlu dilindungi kerahasiaannya. Dalam hal ini, tenaga penyelidik
yang terlatih dibutuhkan dalam jumlah yang lebih banyak.
Elemen – elemen yang biasa dipakai dalam pengawasan eksternal atas area
perkantoran mencakup beberapa faktor di bawah ini, yaitu :
a. Lingkungan umum ( General environment )
b. Rintangan sekeliling ( Perimeter Barrier )
c. Pagar rintangan luar ( Exterior Barriers )
Elemen – elemen yang biasa dipakai dalam pengawasan internal pada fasilitas
perkantoran mencakup beberapa faktor di bawah ini, yaitu :
a. Pengawasan di dalam ( Interior Control )
b. Pengawasan personil dan tamu ( Personnel and visitor controls )
c. Perencanaan kebakaran dan situasi darurat ( Fire and emergency planning )
d. Pengawasan prosedur perkantoran ( Procedural Control )
Untuk menganalisis dan mengevaluasi masing – masing wilayah haruslah tegas,
tidak ada yang terlupakan.
Petugas Satpam akan mengamati setiap bagian dan hubungan diantaranya, seperti
hubungan antara pagar, penerangan, lubang kunci, pintu – pintu, teralis, alarm,
penjaga keamanan dan prosedur perkantoran dan mengintegrasikannya ke dalam
sistem keseimbangan pencegah kerugian ( balance of lost preventive system ).
Penentuan pengawasan internal dan eksternal sebagai tujuan dari program Satpam
akan memberikan dampak atau efek pada bagian – bagian perkantoran lainnya.
Dalam hal terakhir, biaya atau ongkos Satpam juga harus diperhitungkan agar
seimbang dengan potensi kerugian perkantoran.
B A B III
P E N U T U P
Tugas, tanggung jawab, dan peranan anggota Satuan Pengaman adalah sebagai
pembantu pimpinan perkantoran swasta maupun negara di bidang keamanan
lingkungan atau area kerjanya. Satpam juga merupakan pembantu Kepolisian dalam
pembinaan keamanan dan ketertiban masyarakat, terutama di bidang penegakan
hukum dalam lingkungan atau area kerjanya.
Keberadaan Satpam yang dapat diandalkan merupakan suatu keharusan. Oleh karena
itu, berbagai upaya peningkatan kemampuan Satpam perlu dilaksanakan dengan
kurikulum pendidikan yang berjenjang dan berkelanjutan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar