Rabu, 25 Januari 2017

Skk - Pengaman Lingkungan Kerja

B A B I
P E N D A H U L U A N


Semua bentuk usaha atau bisnis baik yang berskala besar maupun kecil pasti membutuhkan perlindungan. Dengan adanya perlindungan, perkantoran diharapkan dapat menghasilkan produk yang baik, efisien dan menguntungkan tanpa adanya gangguan dari pihak manapun yang akan merugikan perkantoran itu sendiri.
Bentuk gangguan dalam perkantoran tidak saja terletak pada human errornya, tetapi juga dimungkinkan oleh faktor lain yang bersifat tekhnis maupun non tekhnis, seperti kecelakaan yang dapat mengakibatkan kebakaran serta adanya bencana alam. Kebakaran dapat terjadi karena adanya kesalahan prosedur tekhnis dan operasional mekanik.
Dengan demikian sistem pengamanan dan keamanan yang ada pada suatu perkantoran, dalam hal ini Satpam, tidak saja bertugas untuk menangani masalah kriminalitas, pencurian, perampokan, dan hal – hal lainnya, tetapi juga untuk melakukan langkah – langkah Satpam itu sendiri. Misalnya cara memilih kunci yang kuat di pintu depan, mengamankan jendela dari perampok atau pencongkel, menyediakan alat pemadam kebakaran di tempat – tempat yang berfungsi untuk menyimpan barang – barang yang mudah terbakar dan menyediakan obat – obatan di kotak P3K yang aman.
Dalam perkembangan perkantoran atau adanya kebutuhan akan perlindungan terhadap perkantoran, peranan Satpam tidak terbatas pada pengamanan fisik saja. Pengamanan fisik di sini diartikan sebagai segala usaha atau kegiatan untuk mencegah atau mengatasi timbulnya ancaman dan gangguan keamanan atau ketertiban di lingkungan perkantoran melalui kegiatan pengaturan dan penjagaan. Peranan Satpam juga dapat mengatasi masalah yang ada di area Satpam itu sendiri, yang tentunya berkaitan dengan kebutuhan perusahaan, seperti mencegah timbulnya bencana kebakaran, perlindungan atas keselamatan kerja, kriminalitas, perampokan, penggelapan uang perkantoran, pertolongan pertama pada kecelakaan ( P3K ), upaya mengatasi bencana, sistem alarm, masalah komunikasi, dan hal – hal lainnya. Dengan demikian peranan Satpam akan menjadi lebih kompleks dan efisien terhadap kelangsungan hidup perkantoran.
Selama ini, kebutuhan dasar akan adanya Satpam telah ditetapkan sejak berdirinya perkantoran. Namun langkah – langkah Satpam hanya dilakukan seadanya, tidak secara sadar melalui perencanaan yang lebih matang. Tugas Satpam hanyalah mengamankan dan menjaga lingkungan atau area kerjanya. Penerapan akan adanya Satpam atau tenaga keamanan yang ditunjang oleh keberadaan Polisi yang berhasil menjalankan tugasnya dengan baik akan menjamin pengusaha untuk terus bertahan menjalankan bisnis perkantorannya.
Keberhasilan dalam masalah Satpam, tidak saja karena adanya pengawasan yang ketat dan terus menerus atas daerah kerja dan aktifitas para karyawannya, melainkan juga karena faktor lain yang menunjang aktifitas karyawan yang membuat mereka tidak merasa sedang diawasi. Dalam hal ini Satpam didukung oleh pendekatan yang baik dan personal dari pengusaha kepada karyawannya sehingga memungkinkan karyawannya bekerja dalam lingkungan yang saling mempercayai dan dengan moral yang tinggi, ini merupakan faktor yang penting dan amat vital bagi efisiensi perkantoran.
Permintaan atau kebutuhan karyawan atau buruh seiring dengan penambahan atau peningkatan produksi yang terus bertambah. Hal yang tidak dapat dihindarkan adalah munculnya buruh – buruh yang tidak jujur, terutama dalam aktifitas, seperti pencurian keuntungan perusahaan, pencurian persediaan barang, pencurian peralatan, pencurian produk pada akhir proses produksi. Bahkan sering juga ditemukan karyawan atau buruh yang bertindak sebagai agen perkantoran pesaing atau seorang yang menimbulkan adanya pertentangan internal diantara para karyawan atau buruh yang mempengaruhi moral dan menyebarkan kekacauan yang menyebabkan terganggunya aktifitas produksi. Mulai timbulnya gangguan baik dari dalam maupun dari luar lingkungan perkantoran yang semakin kompleks memaksa pengusaha untuk membentuk Satuan Pengaman dan Keamanan atau Satpam yang lebih baik dan terarah.
Setiap perkantoran harus menentukan sendiri tingkat program Satpam yang efektif yang dikehendakinya dan program itu sendiri harus ekonomis. Perkantoran juga harus menentukan langkah – langkah yang sesuai dengan kegunaannya.
Otak operasi Satpam ini adalah posko Satpam, seiring perkembangan perkantoran, Satpam mengontrol semua pintu masuk ke dalam area kantor dengan menggunakan peralatan canggih, seperti CCTV ( Closed Circuit Television atau televisi sirkuit tertutup ), radio komunikasi, dan kontrol pintu otomatis. Keberhasilan Satpam efektif adalah pada sistem pencegahan yang menggunakan personil yang terampil dan terlatih dengan sebaik – baiknya, perlengkapan atau peralatan modern yang efektif, dan perlengkapan elektronik yang akan menunjang pelaksanaan tugas Satpam. Selain itu seorang Satpam harus mempunyai tanggungjawab dan hubungan saling pengertian antara personil dan pimpinan, karyawan di luar Satpam, pekerja lepas, instansi pemerintah, badan pelayanan darurat, dan kantor pada umumnya serta kesanggupan melaksanakan unsur ini dengan sebaik mungkin.
Tantangan akan perubahan masyarakat mengenai sikap para petugas Satpam, kesan yang harus ditimbulkan di kalangan umum, dan hubungan dengan karyawan lainnya, berbeda dengan sikap yang biasanya dilakukan sebagian besar oleh masyarakat Satpam.
Atas dasar tugas harian, petugas Satpam pada masa sekarang dan yang akan datang harus cukup lugas atau cerdas untuk berhubungan dengan orang banyak jika ingin mendapatkan kerjasama dan respek mereka. Selain itu wewenang petugas Satpam, yang berhubungan dengan peraturan dari perorangan atau perkantoran adalah menjamin agar peraturan tersebut dapat ditaati dan kelancaran roda perkantoran berjalan dengan aman dan tertib menuju tujuan berproduksi yang efisien sehingga menghasilkan keuntungan bagi perkantoran.
Seorang petugas Satpam juga harus menyadari bahwa semua pegawai atau karyawan berhak mendapat perlakuan yang sama dalam hal harga diri dan respek.
Dari beberapa hal tersebut di atas, permasalahan yang akan dibahas dalam tulisan ilmiah ini adalah realisasi pelaksanaan tugas Satpam dalam memelihara keamanan di lingkungan perkantoran.
Dengan ruang lingkup permasalahan yang menjadi hambatan dalam pelaksanaan tugas Satpam serta pemberdayaan dalam pelaksanaan tugas Satpam tersebut di lingkungan perkantoran.

B A B II
REALISASI PELAKSANAAN TUGAS SATPAM
DALAM MEMELIHARA KEAMANAN DI LINGKUNGAN PERKANTORAN

 A. HAMBATAN – HAMBATAN YANG ADA

Kebutuhan terhadap mekanisme perlindungan secara profesional muncul pada masa perkembangan perkantoran, dari kantor yang kecil berkembang menjadi kantor yang besar seiring dengan majunya usaha kantor yang ada, atau pada setiap kantor yang besar.
Bentuk – bentuk bisnis yang bersifat partikuler menyebabkan keputusan tentang perlu tidaknya menggunakan Satpam profesional pada setiap perkantoran berbeda antara satu dan lainnya. Pada dasarnya keputusan penting itu baru muncul saat manajemen perkantoran mulai menemukan adanya kehilangan atau kecelakaan yang merugikan perkantoran. Akhirnya, timbulnya pertimbangan akan perlunya mengeliminir atau meniadakan atau paling tidak meminimumkan kerugian seperti itu.
Mengingat masalah yang sering terjadi di dalam perkantoran, kebutuhan pada program Satpam merupakan hal yang pasti dan jelas. Dengan jumlah karyawan sekitar 200 orang, program pelatihan Satpam secara individu sangatlah tidak efektif, bahkan dalam hal keuangan dapat menambah beban perkantoran, dimana apabila sistim pelatihan tersebut tidak dilakukan akan menimbulkan adanya kurang disiplin dan mental yang kurang sesuai dengan jiwa serta etika pengaman atau Satpam, dimana mereka tidak memahami akan tugasnya.
Masih banyaknya beberapa pihak perkantoran yang menggunakan Satpam hanya secara fisikal saja, tanpa adanya ditunjang dengan peralatan yang memadai seperti tongkat borgol, televisi digital untuk memonitor lokasi yang dijaga, radio otomatis ( HT ), dan kontrol pintu otomatis serta lain sebagainya.
Bila hal – hal tersebut di atas berjalan terus tanpa adanya pemberian perhatian secara kompleks khususnya dari pihak pimpinan perkantoran, peran dan fungsi Satpam ini secara tidak langsung akan berubah ke arah timbulnya kriminalitas yang tidak dapat dibendung lagi, yang tidak menutup kemungkinan seperti contoh yang telah terjadi dimana justru Satpam tersebut menjadi otak pencurian dan perampokan di perkantoran tersebut.

B. PEMBERDAYAAN PERANAN SATPAM DI LINGKUNGAN PERKANTORAN

Wewenang seorang Satpam dibatasi oleh perkantorannya dan dapat dikatakan hanya merupakan pandangan filosofi. Ia ditugaskan untuk mengawasi agar peraturan dan ketentuan perkantoran dapat dijalankan selama sesuai dengan peraturan dan Undang – undang yang berlaku hingga peraturan keselamatan dan prosedur itu dapat dipertanggungjawabkan.
Sementara itu, di lingkungan perkantoran, petugas Satpam boleh dipersenjatai, memakai pakaian seragam, memberi instruksi yang harus dipatuhi, dan menerima tanggungjawab atas benda dan nyawa dengan pembatasan dari perkantoran, sesuai dengan peraturan dan perundang – undangan yang berlaku.
Secara umum Satpam berhak mengontrol, memimpin, menetapkan dan bertindak sebagai hakim dalam memutuskan atau menyelesaikan perselisihan atau persoalan.
Dalam buku pedoman pelakssanaan tugas Satuan Pengaman atau Satpam dijelaskan tentang tugas pokok, fungsi, peranan dan kegiatan Satpam.
Tugas pokok seorang Satpam adalah menyelenggarakan keamanan dan ketertiban di lingkungan atau kawasan kerja, khususnya pengamanan fisik ( physical security ).
Fungsi seorang Satpam adalah melindungi dan mengamankan lingkungan atau kawasan kerja dari setiap gangguan keamanan dan ketertiban serta pelanggaran lainnya atau peraturan kerja perkantoran.
Dalam melaksanakan tugasnya , Satpam berperan sebagai unsur dalam membantu pimpinan instansi atau proyek atau badan usaha ataupun perkantoran tempat ia bertugas di bidang keamanan dan ketertiban lingkungan atau area kerjanya. Selain itu Satpam juga dapat dikatakan sebagai pembantu Polri dalam pembinaan keamanan dan ketertiban, terutama di bidang penegakan hukum dan “ Security Mindedness “ dalam lingkungan area kerja.
Kegiatan Satpam disesuaikan dengan keadaan dan lingkungan serta kebutuhan masing – masing perkantoran sebagai penjabaran dan fungsi Satpam. Oleh karena itu dalam melakssanakan tugasnya, Satpam melakukan kegiatan – kegiatan yang pada pokoknya adalah sebagai berikut :
a. Mengadakan pengaturan dengan maksud menegakkan tata tertib yang berlaku di lingkungan kerjanya, khususnya yang menyangkut keamanan dan ketertiban atau tugas – tugas lain yang diberikan oleh pimpinan perkantoran yang bersangkutan seperti :
- Pengaturan tanda pengenal pegawai atau karyawan.
- Pengaturan penerimaan tamu.
- Pengaturan parkir kendaraan.
b. Melaksanakan penjagaan dengan maksud mengawasi masuk dan keluarnya orang atau barang dan mengawasi keadaan – keadaan atau hal – hal yang mencurigakan di area tempat tugasnya.
c. Melakukan perondaan di sekitar area kerja menurut rute dan waktu tertentu untuk meneliti dan memeriksa segala sesuatu yang tidak wajar atau mencurigakan atau tidak pada tempatnya yang dapat atau diperkirakan menimbulkan ancaman dan gangguan, mengatur kelancaran lalu lintas di luar kompleks atau sekitar lingkungan kerjanya.
d. Mengadakan pengawalan uang atau barang jika diperlukan dan disesuaikan dengan kebutuhan perkantoran yang bersangkutan.
e. Mengambil langkah – langkah dan tindakan sementara jika terjadi suatu tindak pidana, antara lain seperti :
- Mengamankan tempat kejadian perkara.
- Menangkap atau memborgol pelakunya ( hanya jika tertangkap tangan ).
- Menolong korban.
- Melaporkan dan meminta bantuan Polri.
- Selanjutnya memberikan bantuan serta menyerahkan penyelesaiannya kepada Polri terdekat.
f. Memberikan tanda bahaya atau keadaan darurat melalui alat – alat alarm dan kode atau isyarat tertentu jika terjadi kebakaran, bencana alam atau kejadian – kejadian yang dapat membahayakan jiwa, badan dan harta benda, serta orang banyak di sekitar area kerjanya, memberikan pertolongan dan bantuan penyelamatan.
Pada waktu melaksanakan tugas, seorang Satpam harus memperlihatkan penampilan yang mencerminkan diri sebagai seorang Satpam, selain berseragam Satpam yang dipakainya. Penampilan tersebut akan mempengaruhi kinerjanya sehingga orang lain akan melihat bahwa Satpam tersebut dapat memperlihatkan performanya. Penampilan yang harus diperhatikan sebagai seorang Satpam adalah sebagai berikut :
a. Sikap, etika, dan perilaku anggota Satpam, yang meliputi :
- Memelihara kebersihan badan, seperti rambut dan kumis yang harus dicukur rapi, cambang dan jenggot yang sebaiknya dicukur habis dan bersih, pakaian yang rapi dan bersih, yang sesuai ketentuan seragam Satpam.
- Ulet, tabah, sabar, dan percaya diri dalam mengemban tugas.
- Menaati peraturan – peraturan negara dan menghormati norma – norma yang berlaku di dalam lingkungan atau area kerja serta masyarakat.
- Memegang teguh rahasia yang dipercayakan kepadanya.
- Bertindak tegas, jujur, berani dan adil bijaksana.
- Cepat tanggap dalam memberikan perlindungan dan pengamanan pada masyarakat lingkungan kerjanya.
b. Perlengkapan perorangan anggota Satpam meliputi :
- Kartu tanda anggota Satpam.
- Kartu tanda penduduk.
- Surat keterangan lainnya, seperti SIM, surat keterangan pemegang borgol dan senjata dan lain sebagainya.
- Buku saku.
- Pensil dan pulpen.
- Peluit atau sempritan.
- Perlengkapan lain, sesuai dengan tugas dan kepentingan.
c. Tata cara menerima tamu
- Berpakaian rapi sesuai ketentuan yang berlaku.
- Sapalah tamu yang datang dengan ramah dan sopan, berdiri dan sambutlah tamu tersebut.
- Persilahkan tamu untuk duduk di kursi, di ruang tamu atau di tempat yang telah disediakan.
- Hindarkan sikap atau kesan bahwa petugas lebih penting daripada tamu.
- Perlakukan sama seperti tamu. Jangan membedakan tamu, tetapi perhatikan usia mereka, utamakan wanita dan anak – anak.
- Berikan bantuan pengarahan dan petunjuk sesuai keperluan tamu dengan memperhatikan ketentuan yang berlaku di lingkungan kerja.
- Selama menerima tamu, hindarkanlah kata – kata dan sikap yang kurang simpati.
- Setelah selesai, ucapkan terima kasih, dan antarkan tamu sampai ke pintu.
d. Cara menerima dan mengirim berita melalui telepon
- Segera angkat begitu telepon berdering, jangan biarkan telepon berdering berulang – ulang.
- Berikan salam, sebutkan nama petugas Satpam dan nama perkantoran, seperti “ Selamat pagi atau siang atau malam, Satpam PT Garuda, dengan Joko, dengan siapa saya berbicara … dan sebagainya .“
- Suara hendaknya jelas dan berwibawa sehingga mudah didengar. Hindari kata – kata dan cara yang kurang sopan.
- Berikan jawaban yang baik dan apabila tidak menguasai materi, berikan penjelasan yang bijaksana.
- Tutup pembicaraan telepon dengan ucapan terima kasih dan selamat pagi atau siang dan seterusnya.
Prosedur penyelidikan merupakan langkah yang paling penting, terutama dalam penanganan kasus pencurian dibandingkan dengan kasus kriminal lainnya, dan sesuai dengan banyaknya pengetahuan tentang suatu perkantoran yang dianggap rahasia dan perlu dilindungi kerahasiaannya. Dalam hal ini, tenaga penyelidik yang terlatih dibutuhkan dalam jumlah yang lebih banyak.
Elemen – elemen yang biasa dipakai dalam pengawasan eksternal atas area perkantoran mencakup beberapa faktor di bawah ini, yaitu :
a. Lingkungan umum ( General environment )
b. Rintangan sekeliling ( Perimeter Barrier )
c. Pagar rintangan luar ( Exterior Barriers )
Elemen – elemen yang biasa dipakai dalam pengawasan internal pada fasilitas perkantoran mencakup beberapa faktor di bawah ini, yaitu :
a. Pengawasan di dalam ( Interior Control )
b. Pengawasan personil dan tamu ( Personnel and visitor controls )
c. Perencanaan kebakaran dan situasi darurat ( Fire and emergency planning )
d. Pengawasan prosedur perkantoran ( Procedural Control )
Untuk menganalisis dan mengevaluasi masing – masing wilayah haruslah tegas, tidak ada yang terlupakan.
Petugas Satpam akan mengamati setiap bagian dan hubungan diantaranya, seperti hubungan antara pagar, penerangan, lubang kunci, pintu – pintu, teralis, alarm, penjaga keamanan dan prosedur perkantoran dan mengintegrasikannya ke dalam sistem keseimbangan pencegah kerugian ( balance of lost preventive system ).
Penentuan pengawasan internal dan eksternal sebagai tujuan dari program Satpam akan memberikan dampak atau efek pada bagian – bagian perkantoran lainnya.
Dalam hal terakhir, biaya atau ongkos Satpam juga harus diperhitungkan agar seimbang dengan potensi kerugian perkantoran.

B A B III
 

P E N U T U P

Tugas, tanggung jawab, dan peranan anggota Satuan Pengaman adalah sebagai pembantu pimpinan perkantoran swasta maupun negara di bidang keamanan lingkungan atau area kerjanya. Satpam juga merupakan pembantu Kepolisian dalam pembinaan keamanan dan ketertiban masyarakat, terutama di bidang penegakan hukum dalam lingkungan atau area kerjanya.
Keberadaan Satpam yang dapat diandalkan merupakan suatu keharusan. Oleh karena itu, berbagai upaya peningkatan kemampuan Satpam perlu dilaksanakan dengan kurikulum pendidikan yang berjenjang dan berkelanjutan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar