Kamis, 29 Oktober 2015

BARIS - BERBARIS

BARIS BERBARIS
A. PERATURAN BARIS BARIS (P.B.B)
P
eraturan Baris Berbaris yang digunakan di lingkungan Pramuka ada dua macam yaknI baris berbaris menggunakan tongkat dan tanpa tongkat. Untuk baris berbaris menggunakan tongkat memiliki tata cara tersendiri di lingkungan Pramuka. Adapun baris berbaris tanpa menggunakan tongkat mengikuti tata cara yang telah diatur dalam Peraturan Baris Berbaris milik TNI/POLRI.
Apa itu Baris Berbaris ?
1. Pengertian
Baris berbaris adalah suatu wujud latihan fisik, yang diperlukan guna menanamkan kebiasaan dalam tata cara kehidupan yang diarahkan kepada terbentuknya suatu perwatakan tertentu.
2. Maksud dan tujuan
1. Guna menumbuhkan sikap jasmani yang tegap tangkas, rasa disiplin dan rasa tanggungjawab.
2. Yang dimaksud dengan menumbuhkan sikap jasmani yang tegap tangkas adalah mengarahkan pertumbuhan tubuh yang diperlukan oleh tugas pokok, sehingga secara jasmani dapat menjalankan tugas pokok tersebut dengan sempurna.
3. Yang dimaksud rasa persatuan adalah adanya rasa senasib sepenanggungan serta ikatan yang sangat diperlukan dalam menjalankan tugas.
4. Yang dimaksud rasa disiplin adalah mengutamakan kepentingan tugas di atas kepentingan pribadi yang pada hakikatnya tidak lain daripada keikhlasan penyisihan pilihan hati sendiri.
5. Yang dimaksud rasa tanggungjawab adalah keberanian untuk bertindak yang mengandung resiko terhadap dirinya, tetapi menguntungkan tugas atau sebaliknya tidak mudah melakukan tindakan-tindakan yang akan dapat merugikan.
B. ABA-ABA
1. Pengertian
Aba-aba adalah suatu perintah yang diberikan oleh seseorang Pemimpin kepada yang dipimpin untuk dilaksanakannya pada waktunya secara serentak atau berturut-turut.
2. Macam aba-aba
Ada tiga macam aba-aba yaitu :
1) Aba-aba petunjuk
2) Aba-aba peringatan
3) Aba-aba pelaksanaan
a. Aba-aba petunjuk dipergunakan hanya jika perlu untuk menegaskan maksud daripada aba-aba peringatan/pelaksanaan.
Contoh:
a) Kepada Pemimpin Upacara-Hormat - GERAK
b) Untuk amanat-istirahat di tempat – GERAK
b. Aba-aba peringatan adalah inti perintah yang cukup jelas, untuk dapat dilaksanakan tanpa ragu-ragu.
Contoh:
a) Lencang kanan - GERAK
(bukan lancang kanan)
b) Istirahat di tempat - GERAK (bukan ditempat istirahat)
c. Aba-aba pelaksanaan adalah ketegasan mengenai saat untuk melaksanakan aba-aba pelaksanan yang dipakai ialah:
a) GERAK
b) JALAN
c) MULAI
a). GERAK: adalah untuk gerakan-gerakan kaki yang dilakukan tanpa meninggalkan tempat dan gerakan-gerakan yang memakai anggota tubuh lain.
Contoh:
-jalan ditempat -GERAK
-siap -GERAK
-hadap kanan -GERAK
-lencang kanan –GERAK
b). JALAN: adalah utuk gerakan-gerakan kaki yang dilakukan dengan meninggalkan tempat.
Contoh:
-haluan kanan/kiri - JALAN
-dua langkah ke depan -JALAN
-satu langkah ke belakang - JALAN
Catatan:
Apabila gerakan meninggalkan tempat itu tidak dibatasi jaraknya, maka aba-aba harus didahului dengan aba-aba peringatan –MAJU
Contoh:
-maju - JALAN
-haluan kanan/kiri - JALAN
-hadap kanan/kiri maju - JALAN
-melintang kanan/kiri maju -J ALAN
Tentang istilah: “maju”
• Pada dasarnya digunakan sebagai aba-aba peringatan terhadap pasukan dalam keadaan berhenti.
• Pasukan yang sedang bergerak maju, bilamana harus berhenti dapat diberikan aba-aba HENTI.
Misalnya:
• Ada aba-aba hadap kanan/kiri maju - JALAN karena dapat pula diberikan aba-aba : hadap kanan/kiri henti GERAK.
• Ada aba-aba hadap kanan/kiri maju-JALAN karena dapat pula diberikan aba-aba : hadap kanan/kiri henti GERAK.
• Balik kana maju/JALAN, karena dapat pula diberikan aba-aba : balik kana henti-GERAK.
Tidak dapat diberikan aba-aba langkah tegap maju JALAN, aba-aba belok kanan/kiri maju-JALAN terhadap pasukan yang sedang berjalan dengan langkah biasa, karena tidak dapat diberikan aba-aba langkah henti-GERAK, belok kanan/kiri-GERAK.
Tentang aba-aba : “henti”
Pada dasarnya aba-aba peringatan henti digunakan untuk menghentikan pasukan yang sedang bergerak, namun tidak selamanya aba-aba peringatan henti ini harus diucapkan.
Contoh:
Empat langkah ke depan –JALAN, bukan barisan – jalan. Setelah selesai pelaksanaan dari maksud aba-aba peringatan, pasukan wajib berhenti tanpa aba-aba berhenti.
c). MULAI : adalah untuk dipakai pada pelaksanaan perintah yang harus dikerjakan berturut-turut.
Contoh:
-hitung -MULAI
-tiga bersaf kumpul -MULAI
3. Cara memberi aba-aba
a) Waktu memberi aba-aba, pemberi aba-aba harus berdiri dalam sikap sempurna dan menghadap pasukan, terkecuali dalam keadaan yang tidak mengijinkan untuk melakukan itu.
b) Apabila aba-aba itu berlaku juga untuk si pemberi aba-aba, maka pemberi aba-aba terikat pada tempat yang telah ditentukan untuknya dan tidak menghadap pasukan.
Contoh: Kepada Pembina Upacara – hormat – GERAK
Pelaksanaanya :
Pada waktu memberikan aba-aba mengahdap ke arah yang diberi hormat sambil melakukan gerakan penghormatan bersama-sama dengan pasukan.
Setelah penghormatan selesai dijawab/dibalas oleh yang menerima penghormatan, maka dalm keadaan sikap sedang memberi hormat si pemberi aba-aba memberikan aba-aba tegak : GERAK dan kembali ke sikap sempurna.
c) Pada taraf permulaan aba-aba yang ditunjukan kepada pasukan yang sedang berjalan/berlari, aba-aba pelaksanaan gerakannya ditambah 1 (satu) langkah pada waktu berjala, pada waktu berlari ditambah 3 (tiga) langkah.
Pada taraf lanjutan, aba-aba pelaksanaan dijatuhkan pada kaki kanan ditambah 2 (dua) langkah untuk berjalan / 4 (empat) langkah untuk berlari.
2) Aba-aba diucapkan dengan suara nyaring-tegas dan bersemangat.
3) Aba-aba petunjuk dan peringatan pada waktu pengucapan hendaknya diberi antara.
4) Aba-aba pelaksanaan pada waktu pengucapan hendaknya dihentakkan.
5) Antara aba-aba peringatan dan pelaksanaan hendaknya diperpanjang disesuaikan dengan besar kecilnya pasukan.
6) Bila pada suatu bagian aba-aba diperlukan pembetulan maka dilakukan perintah ULANG
Contoh:
- Lencang kanan = Ulangi – siap GERAK
CONTOH Aba –A ba
1. Hormat
2. Tegak
3. Setengah lengan lencang kanan
4. Lencang kanan
5. Setengah lengan lencang kiri
6. Lencang kiri
7. Hitung (posisi bersaf)
8. Lencang depan
9. Hitung (posisi berbanjar)
10. Hadap kanan
11. Hadap kiri
12. Balik kanan
13. Hadap serong kanan
14. Hadap serong kiri
15. Jalan ditempat
16. Hadap kanan jalan ditempat
17. Hadap kiri henti
18. Hadap kiri jalan ditempat
19. Hadap kanan henti
20. Balik kanan jalan ditempat
21. Balik kanan henti
22. Hadap serong kanan jalan ditempat
23. Hadap serong kiri henti
24. Hadap serong kiri jalan ditempat
25. Hadap serong kanan henti
26. Hadap kanan (sambil jalan ditempat)
27. Hadap kiri (sambil jalan ditempat)
28. Hadap serong kanan (sambil jalan ditempat)
29. Hadap serong kiri (sambil jalan ditempat)
30. Balik kanan (sambil jalan ditempat)
31. … langkah kekanan
32. … langkah kekiri
33. … langkah kebelakang
34. … langkah kedepan
35. Buka barisan (ditempat)
36. Buka barisan (sambil langkah tegap)
37. Maju jalan
38. Hadap kanan maju
39. Hadap kiri henti
40. Hadap kiri maju
41. Hadap kanan henti
42. Balik kanan maju
43. Balik kanan henti
44. Langkah tegap maju
45. Tiap-tiap banjar dua kali belok kanan
46. Tiap-tiap banjar dua kali belok kiri
47. Belok kiri
48. Belok kanan
49. Dua kali belok kanan
50. Dua kali belok kiri
51. Hormat kanan
52. Langkah biasa
53. Henti
54. Haluan kanan
55. Haluan kiri
56. Melintang kanan
57. Melintang kiri
58. Bubar
59. Berkumpul
Catatan : untuk aba-aba yang belum dikuasai / kurang paham tolong konsultasi sama senior atau alumni…
Mengerti………!!!!!
• Aba-aba dan Komando (khusus untuk Komandan Pasukan):
- Suara Komandan Pasukan (Dan Pas) tidak nyaring, tegas dan bersemangat;
- Dan Pas banyak bergerak saat memberikan aba-aba;
- Aba-aba Pelaksanaan sering kali tidak tepat;
- Nilai keseluruhan skala 1 sampai 10 = 5
• Konsentrasi, Pemahaman dan Semangat Pasukan
- Masih ada yang melakukan kesalahan saat melaksanakan aba-aba;
- Kenalaran cukup;
- Masih ada yang tidak semangat saat melaksanakan aba-aba;
- Nilai keseluruhan untuk skala 1 sampai 10 = 6
• Kesalahan Umum
- Sikap Sempurna: Tubuh tidak lurus, bergerak-gerak dan melirik.
- Sikap Hadap: Tidak sigap.
- Sikap Jalan di tempat: Lengan tidak bertenaga, posisi tubuh tidak lurus.
- Sikap Langkah Tegap:
--> Irama lengan dan kaki tidak sama;
--> Lutut tidak lurus;
--> Irama langkah terlalu cepat;
--> Lengan tidak mengayun dengan tepat (90 derajat dan 30 derajat).
• Kesalahan Khusus
- Jalan di tempat: Banyak yang bergerak ke depan atau ke belakang.
- Langkah Tegap: Lengan tidak rata-rata air, ayunan masuk atau keluar.
- Belok Kanan/Kiri: Barisan tidak membentuk 90 derajat.
---> Kesalahan sering dilakukan oleh saf I banjar II.
- Tiap-tiap banjar dua kali belok kanan:
---> Sering salah menghitung;
---> Jarak barisan saf terlalu lebar;
---> Saf paling belakang sering kali melakukan kesalahan.
• Nilai Total: 5+6 = 11 dari 20 (nilai sempurna)
• Evaluasi
1. Secara keseluruhan, barisan tidak rapi. Perbaiki!
2. Tingkatkan konsentrasi dan pemahaman tentang PBB.
3. Jangan melakukan gerakan tambahan, kecuali saat aba-aba pelurusan.
4. Tingkatkan latihan bersama agar pasukan kompak.
5. Beri latihan khusus untuk Jalan di tempat dan Langkah tegap.
Apresiasi. Kami memberikan apresiasi kepada CAPAS SMA Perbaungan yang telah berlatih dengan keras sehingga dapat melaksanakan pratest ini dengan cukup baik (CAPAS SMP juga harus berusaha). Tingkatkan lagi latihan dan jaga kekompakan pasukan agar mencapai hasil terbaik. Tetap semangat!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar