Selasa, 24 Januari 2017

METHOSIK DASAR GP

Metode Kepramukaan
Metode kepramukaan merupakan cara belajar interaktif progresif melalui :
  1. Pengamalan kode kehormatan pramuka;
  2. Belajar sambil melakukan;
  3. Sistem berkelompok;
  4. Kegiatan yang menantang dan meningkat serta mengandung pendidikan yang sesuai dengan perkembangan rohani dan jasmani peserta didik;
  5. Kegiatan dialam terbuka;
  6. Sistem tanda kecakapan;
  7. Sistem satuan terpisah untuk putera dan untuk puteri;
  8. Kiasan dasar.
Metode Kepramukaan pada hakekatnya tidak dapat dilepaskan dari prinsip dasar kepramukaan. Keterkaitan itu terletak pada pelaksanaan kode kehormatan. Metode kepramukaan sebagai suatu sistem, terdiri atas unsur-unsur yang merupakan subsistem terpadu dan terkait, yang tiap unsurnya mempunyai fungsi pendidikan yang spesifik dan saling memperkuat serta menunjang tercapainya tujuan.
Pengamalan kode kehormatan dilaksanakan dengan :
  1. Menjalankan ibadah menurut agama dan kepercayaan masing-masing.
  2. Membina kesadaran berbangsa dan bernegara.
  3. Mengenal, memelihara dan melestarikan lingkungan beserta alam seisinya.
  4. Memiliki sikap kebersamaan, tidak mementingkan diri sendiri, baik dalam lingkungan keluarga maupun dalam kehidupan bermasyarakat, membina persaudaraan dengan pramuka sedunia.
  5. Hidup secara sehat jasmani dan rohani.
  6. Belajar mendengar, menghargai dan menerima pendapat/gagasan orang lain, membina sikap mawas diri, bersikap terbuka, mematuhi kesepakatan dan memperhatikan kepentingan bersama, mengutamakan kesatuan dan persatuan serta membina diri dalam upaya bertutur kata dan bertingkah laku sopan, ramah dan sabar.
  7. Membiasakan diri memberikan pertolongan dan berpartisipasi dalam kegiatan bakti maupun sosial, membina kesukarelaan dan kesetiakawanan, membina ketabahan dan kesabaran dalam menghadapi/mengatasi rintangan dan tantangan tanpa mengenal sikap putus asa.
  8. Kesediaan dan keikhlasan menerima tugas yang ditawarkan, sebagai upaya persiapan pribadi menghadapi masa depan, berupaya melatih keterampilan dan pengetahuan sesuai kemampuannya, riang gembira dalam menjalankan tugas dan menghadapi kesulitan maupun tantangan.
  9. Bertindak dan hidup secara hemat, serasi dan tidak berlebihan, teliti, waspada dan tidak melakukan hal yang mubazir, dengan membiasakan hidup secara bersahaja sebagai persiapan diri agar mampu dan mau mengatasi berbagai tantangan yang dihadapi.
  10. Mengendalikan dan mengatur diri, berani menghadapi tantangan dan kenyataan, berani dalam kebenaran, berani mengakui kesalahan, memegang teguh prinsip dan tatanan yang benar, taat terhadap aturan dan kesepakatan.
  11. Membiasakan diri menepati janji, mematuhi aturan dan ketentuan yang berlaku, kesediaan untuk bertanggungjawab atas segala tindakan dan perbuatan, bersikap jujur dalam hal perbuatan maupun materi.
  12. Memiliki daya pikir dan daya nalar yang baik, dalam upaya membuat gagasan dan menyelesaikan permasalahan, berhati-hati dalam bertindak, bersikap dan berbicara.
Belajar sambil melakukan dilaksanakan dengan :
  1. Kegiatan dalam kepramukaan dilakukan sebanyak mungkin praktek secara praktis dalam upaya memberikan bekal pengalaman dan keterampilan yang bermanfaat bagi anggota muda dan anggota dewasa muda.
  2. Mengarahkan perhatian anggota muda dan anggota dewasa muda untuk berbuat hal-hal nyata dan merangsangnya agar rasa keingintahuan akan hal-hal baru dan keinginan untuk berpartisipasi dalam segala kegiatan timbul, daripada hanya menjadi penonton.
Sistem berkelompok dilaksanakan agar anggota muda dan anggota dewasa muda memperoleh kesempatan belajar memimpin dan dipimpin, berorganisasi, memikul tanggungjawab, mengatur diri, menempatkan diri, bekerja dan bekerjasama dalam kerukunan.Kaum muda dikelompokkan dalam satuan gerak, yang masing-masing dipimpin oleh kaum muda sendiri, yang merupakan wadah kerukunan di antara mereka.

            Kegiatan menantang dan progresif serta mengandung pendidikan yang sesuai dengan perkembangan rohani dan jasmani anggota muda dan anggota dewasa muda dilakukan dengan :

  1. Kegiatan yang menantang dan menarik minat kaum muda untuk menjadi pramuka, sedangkan mereka yang telah menjadi pramuka tetap terpikat dan mengikuti serta mengembangkan acara kegiatan tersebut.
  2. Kegiatan bersifat kreatif, inovatif dan rekreatif yang mengandung pendidikan, dengan maksud supaya melalui proses pendidikan akan dapat mengubah sikap dan perilaku, menambah pengetahuan dan pengalaman serta meningkatkan penguasaan keterampilan dan kecakapan bagi setiap anggota muda dan anggota dewasa muda.
  3. Kegiatan yang memperhatikan tiga soko guru dalam kepramukaan ialah modern, manfaat, taat asas.
  4. Kegiatan dilaksanakan secara terpadu dan bagi anggota muda dan anggota dewasa muda merupakan tahapan pengembangan kemampuan dan keterampilannya baik secara individu maupun kelompoknya.
  5. Pendidikan dalam kepramukaan dilaksanakan dalam tahapan peningkatan bagi kemampuan dan perkembangan individu maupun kelompok.
  6. Acara kegiatan yang disesuaikan dengan usia dan perkembangan rohani dan jasmani anggota muda dan anggota dewasa muda, sehingga kepramukaan dapat diterima dengan mudah dan pasti oleh yang bersangkutan.
  7. Penggolongan anggota muda dan anggota dewasa muda menurut jenis kelamin, umur dan kemampuannya, dimaksudkan untuk memudahkan penyesuaian kegiatan dengan perkembangan rohani dan jasmaninya.
  8. Kegiatan yang diusahakan agar dapat mengembangkan bakat, minat dan mental, moral, spiritual, emosional, sosial, intelektual dan fisik anggota Gerakan Pramuka, serta menunjang dan berfaedah bagi perkembangan diri pribadi, masyarakat dan lingkungannya.
Kegiatan di alam terbuka adalah kegiatan rekreasi edukatif dengan mengutamakan kesehatan, keselamatan dan keamanan. Kegiatan di alam terbuka memberikan pengalaman adanya saling ketergantungan antara unsur-unsur alam dan kebutuhan untuk melestarikannya, selain itu mengembangkan suatu sikap bertanggungjawab akan masa depan yang menghormati keseimbangan alam. Bagi anggota muda dan anggota dewasa muda menjaga lingkungan adalah hal yang utama yang harus ditaati dan dikenali sebagai aturan dasar dalam tiap kegiatan yang selaras dengan alam. Kegiatan di alam terbuka mengembangkan kemampuan diri mengatasi tantangan yang dihadapi, menyadari tidak ada sesuatu yang berlebihan di dalam dirinya, menemukan kembali cara hidup yang menyenangkan dalam kesederhanaan, membina kerjasama dan rasa memiliki.
Tanda kecakapan adalah tanda yang menunjukkan keterampilan dan kecakapan tertentu yang dimiliki seorang anggota muda dan anggota dewasa muda. Sistem tanda kecakapan bertujuan mendorong dan merangsang para pramuka supaya berusaha memperoleh keterampilan dan kecakapan. Setiap pramuka wajib berusaha memperoleh keterampilan dan kecakapan yang berguna bagi kehidupan diri dan baktinya kepada masyarakat.
                        Sistem satuan terpisah untuk putera dan puteri dilaksanakan sebagai berikut:
  1. Satuan pramuka puteri dibina oleh pembina puteri, satuan pramuka putera dibina oleh pembina putera.
  2. Tidak dibenarkan satuan pramuka puteri dibina oleh pembina putera dan sebaliknya, kecuali perindukan siaga putera dapat dibina oleh pembina puteri.
  3. Jika kegiatan itu diselenggarakan dalam bentuk perkemahan, harus dijamin dan dijaga agar tempat perkemahan puteri dan tempat perkemahan putera terpisah; perkemahan puteri dipimpin oleh pembina puteri dan perkemahan putera dipimpin oleh pembina putera.

Pelaksanaan penggunaan prinsip dasar kepramukaan dan metode kepramukaan harus diserasikan dengan keadaan, kepentingan dan perkembangan bangsa dan masyarakat Indonesia agar dapat dijamin bahwa pendidikan itu akan menghasilkan manusia, warga negara dan anggota masyarakat yang sesuai dan memenuhi keadaan dan kebutuhan bangsa dan masyarakat Indonesia. Usaha Gerakan Pramuka untuk mencapai tujuannya itu hanis mengarah pada pengembangan dan pembinaan watak, mental, jasmani, rokhani, bakat, pengetahuan, pengalaman dan kecakapan pramuka, melalui kegiatan yang dilakukan dengan praktek secara praktis, dengan menggunakan prinsip dasar kepramukaan dan metode kepramukaan serta sistem among.
Pelaksanaan kegiatan yang menggunakan prinsip dasar kepramukaan dan metode kepramukaan serta sistem among ini menggunakan pandangan dan memperlakukan tiap peserta didik sebagai makhluk Tuhan, makhluk pribadi dan makhluk sosial. Peserta didik merupakan subyek didik, yang ikut menentukan corak kegiatan kepramukaan, yaitu dengan memperhatikan minat, harapan, kernampuan dan kebutuhan mereka. Pendidikan Kepramukaan juga dilandasi dengan :
  1. Pendidikan yang berpusat pada Tuhan, yaitu bahwa keglatannya merupakan pelaksanaan kewajiban terhadap Tuhan, sesuai dengan agamanya masing-masing.
  2. Pendidikan yang berpusat pada anak dan pemuda, yaitu bahwa kegiatannya dilakukan atas prakarsa mereka, dari, dan untuk mereka sendiri, serta oleh mereka pula rneskipun tetap di bawah tanggung jawab orang dewasa.
  3. Pendidikan yang berpusat pada masyarakat yaitu bahwa kegiatannya disesuaikan dengan keadaan, kemampuan, harapan dan kebutuhan masyarakat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar